Kamis, 22 November 2012

Anak Ogah Makan, Bolehkah Hanya Diberi Susu?


Pada tahap tertentu pertumbuhan, anak kerap mengalami masalah sulit makan. Kebanyakan orangtua akhirnya mengandalkan susu untuk tetap memenuhi gizi anak. Tapi jangan selalu mengandalkan susu ya bunda karena imunitas anak untuk mengkonsumsi susu itu berbeda. tidak semua kebutuhan gizi anak terpenuhi hanya dari susu...


Saat baru dilahirkan hingga usia 2 tahun, bayi mengalami tahapan growth spurt (pertumbuhan sangat cepat), dalam hal fisik maupun otak. Setelah itu, pertumbuhannya melamban sampai sekira usia 9 tahun.

Itu hanya dari aspek pertumbuhan, belum dari aspek aktivitas. Dalam masa pertumbuhan, yang penting adalah anak harus tinggi. Untuk bertambah tinggi, anak perlu tulang. Dia juga perlu tenaga untuk mendukung aktivitas bermain. Di samping itu, mereka butuh konsentrasi untuk belajar di sekolah. Otak harus berkembang dengan volume optimal, di samping juga pertumbuhan mental atau psikis. Pertumbuhan otak yang optimal tentu baru terjadi jika ada asupan gizi yang tepat.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, makanan harus mengandung gizi seimbang, meliputi karbohidrat (55-65%), protein (12-15 %), lemak (25-30 %), serta vitamin dan mineral dari kebutuhan energi anak.

Di sinilah peran susu untuk mencukupi, di samping karena susu punya kandungan spesifik lain, seperti laktosa, kalsium, magnesium untuk pergerakan otot, dan sebagainya.

Lantas, apakah susu benar-benar bisa diandalkan untuk pemenuhan nutrisi anak bila mereka tidak mau makan?

“Anak sulit makan, bisa diganti susu, karena kandungan susu bagus untuk pertumbuhannya. Makanan berkualitas baik harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan serat. Kelemahan susu hanya tidak ada serat, tapi kualitas protein dan lemaknya lebih bagus. Yang terbaik adalah konsumsi makanan berkualitas juga minum susu. Takaran ideal minum susu untuk usia 1-6 minimal 2 gelas  (500 cc). Dan bila anak kurang makan, bisa ditambah menjadi 3 gelas.

Apa sih kelemahan anak yang hanya mau minum susu??

“Memang, susu lebih mudah dicerna, tapi tidak melatih sel-sel motorik anak dengan baik”.
Susu memang mengandung banyak kebutuhan zat gizi anak, namun masih kurang serat. Karenanya, peran susu sebaiknya difungsikan sebagai penutup kebutuhan gizi anak, jangan dijadikan satu-satunya sumber asupan anak. Penuhi kebutuhan gizi anak sesuai usianya dengan makanan yang kandungannya sesuai kebutuhan anak.

Tak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh, makan makanan berat juga penting bagi perkembangan komunikasi anak. Jika anak terlalu sering minum susu dan jarang makan makanan padat bisa menghambat perkembangan belajar bicara anak lantaran manja, akan ada kebutuhan psikologi yang tidak terpenuhi, misalnya kesulitan bicara lantaran manja; susu disedot, makanan dikunyah, dia jadi malas.. Selain itu, makan makanan padat juga bisa membantu melatih anak belajar sopan santun. Etika dan kesopanan saat makan, baik posisi duduk dan cara mengunyah akan diajarkan oleh orangtua saat makan bersama di meja makan. Yang akan repot pasti orangtua juga nanti...!!!!

Biasanya, anak mengalami susah makan mulai usia satu tahun hingga enam tahun. Tanyakan kepada anak apa alasan ia tak mau makan. Ada banyak faktor yang membuat anak malas makan. Salah satunya, karena menu yang dihidangkan tidak variatif. Coba buat menu yang unik dan berbeda, bunda bisa mencari resepnya di berbagai sumber atau lewat buku-buku resep untuk anak-anak. Atau, buat bentuk yang menarik dari sajian bunda. Lebih menarik lagi, ajak anak menghias makanannya sendiri supaya dia lebih berselera karena mencium, bermain, mencicipi, dan berkreasi dengan makanannya.

Semoga bermanfaat ya bunda....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar